Paris Baguette di boikot di Korea, kenapa?
Paris Baguette di boikot di Korea, kenapa?
Di korea beberapa waktu lalu ada berita meninggalnya seorang pekerja di pabrik roti milik “PB”, dan berita ini cukup ramai di korea.
Bahkan beritanya sampai terdengar oleh warga indonesia juga, dan mendapatkan perhatian baru baru ini.
Paris Baguette Perusahaan SPC
Kejadian kali ini berhubungan dengan sebuah perusahaan yang di sebut SPC. (sebuah perusahaan korea selatan yang di dirikan pada tahun 2004 dan bergerak di bidang makanan).
Contoh perusahaan F&B di bawah naungan SPC. (Passion5, Shake Shack, Happy Point, Jamba Juice, Baskin Robbins, Bakery Factory, Eggslut, Teatra:, L’atelier, Queens Park, Samlip, hingga Dunkin).
Paris baguette ini bukan toko roti dari paris, namun anehnya mereka membuka cabang di paris itu sendiri.
Kejadian ini sebenarnya bukan di SPCnya, tapi kali ini di SPC Logistics. (anak perusahaan yang memiliki peran memproduksi roti, mengemas, serta distribusi ke seluruh korea selatan).
Mesin adonan roti
Untuk kita yang belum pernah belajar bakery, yang sama sekali pernah bikin roti, tentunya kita tahu adonan roti ini. Nah ada 1 mesin yang juga fungsinya itu untuk mencampur saus, tepung roti. Sebelum aku jelaskan kejadian ini bayangkan saja, ada mesin jika kita buka nah di dalam alatnya itu bakal muter. Seharusnya untuk keamanan sekarang ini kalau kita buka pintunya, mesinnya itu harusnya berhenti karena bisa terjadi kecelakaan. Tapi mesin yang di gunakan korban ini tuh gak ada sistem keamanannya, meski pintunya di buka itu mesinnya tetap muter.
Udah gitu, pekerja pekerja di perusahaan ini seharusnya mendapatkan edukasi penggunaan mesin pabrik, setelah mendapatkan edukasi mereka harus tanda tangan. Namun cukup banyak buruh buruh pekerja ini merasa tidak mendapatkan edukasi cara penggunaan mesin ataupun cara bagaimana bekerja dengan aman. Hanya pernah di tunjukin “cara kerja kayak gini, dan ini tanda tangan kalau kamu pernah mendapatkan edukasi penggunaan mesin”. Sehingga mungkin secara hukum mereka ini terkesan sudah membimbing ataupun memberikan semua pendidikan kepada petugas atau pekerja di tempat. Tapi banyak petugas ini justru tidak merasa mendapatkan bimbingan yang cukup dalam menggunakan mesin. Udah gitu mesinnya ini tidak ada sistem pengaman (yang seharusnya di buka tutupnya otomatis mesinnya akan berhenti)
Nah Karena mesin ini agak susah di operasikan, seharusnya ditangani 2 orang. Cuma karna mereka kekurangan orang sehingga 1 orang saja yang harus menghandle mesin ini sendiri.
Kejadian Paris Baguette
Kejadiannya ini terjadi pada tanggal 15 oktober 2022, korbannya adalah perempuan berusia 23 tahun. Yang memiliki impian untuk belajar tentang roti dan nantinya buka toko roti sendiri.
Dan kejadian ini terjadi pada pukul 06:22 KST (pagi hari), ntah karena dia kecapean atau karena tidak mendapatkan bimbingan. Tapi yang pasti orang ini meninggal di akibatkan mesin pengaduk ini.
Kronologinya : perempuan ini membuka mesin pengaduk, habis itu mungkin mau menambahkan saus atau gula pada adonannya. Namun tiba tiba celemek yang di gunakan ini tersangkut kedalam mesin, dan yang terjadi tentu mesinnya ini terus menarik bajunya. Udah gitu mesin pengaduk ini mempunyai tenaga yang kuat. Dan akhirnya orang nya ini tertarik masuk ke dalam mesin dan meninggal di mesin itu.
Kalau berdasarkan hasil pemeriksaan dari polisi, dikatakan korbannya ini ditemukan dalam keadaan agak rusak. Dan tulang bagian pundak kanannya juga patah, jadi diperkirakan tangan kanan nya ini mungkin yg pertama tersangkut masuk kedalam mesin. Dan orang nya ini berusaha melarikan diri tapi keputer sehingga masuk kedalam mesin, dan akhirnya meninggal.
Namun ketika kejadian ini terjadi, awalnya SPC sedikit menutupi kejadian ini, tidak mereka beritakan malah mereka itu berbicara kepada karyawannya. “Semuanya diam karena kita mau sadarkan berita kalau kita mau buka cabang di luar negeri”.
Sehingga pekerja pekerja mereka ini merasa tidak nyaman, dan yang mengevakuasi tubuh korbannya adalah 40 pekerja lain yang di lokasi.
Paris Baguette Akibat Kejadian
Dan di akibatkan kecelakaan ini tentu pihak pemerintah tau akan kejadian ini, sehingga mereka membuat pernyataan larangan mesin tanpa fitur keamanan. Jadi ternyata di pabrik ini ada 9 mesin dan 7 antaranya tidak ada fitur pengamanan, sehingga 7 mesin tidak di gunakan.
Ternyata besoknya 2 mesin yang lainnya ini masih di operasikan “eh yang kerja! mesin yang ini ga di larang kok, ayo bikin”. Cukup banyak pekerja pekerja ini mengalami trauma karena kemarin saja mesin ini membuat mereka kehilangan teman kerja mereka. Tidak cuma pekerja yang di situ, yang mendengarkan ataupun melihat pun pastinya trauma ya, namun tetap di suruh kerja. Untungnya di sore menjelang malam hari di keesokannya pemerintah melarang semua mesin di gunakan.
Jadi keramaian yang di buat ada 3, pertama tidak memberitahukan kejadian tersebut ataupun meminta maaf. Kedua perusahaan tetap jalan seperti biasa, dan ketiga perusahaan mengirimkan roti ke tempat pelayatan rumah duka.
Fakta lainnya ternyata perusahaan tidak pernah menghubungi keluarga korban terkait kejadian meninggalnya korban ataupun meminta maaf. Keluarga bahkan mendengar berita dari televisi saat bosnya meminta maaf di media, jadi seperti keluarganya ini tidak terlalu diurus, yang di urus cuma media. Sehingga akibatnya cukup banyak anak muda ataupun anak kuliah di beberapa Universitas korea membuat petisi tentang jangan membeli produk SPC.
Jadi sebenarnya kejadiannya seperti itu , dan satu minggu setelahnya terjadi satu kejadian lagi di tanggal 23 oktober. Salah satu karyawannya mengalami tragedi putusnya jari tengah.
Jadi itu yang membuat sekarang kondisi SPC ini begitu ramai, sehingga produknya ini di boikot korea selatan.
Average Rating